Harga Pokok Penjualan pada Perusahaan Dagang

Harga Pokok Penjualan pada Perusahaan Dagang

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_ffU19iKY2adFLAVDrqh_KUzHqcoBuCKQBQGTZBm9PVDqq_yI9sFKTJFv68rKpx6M93dBOONfuy8E_7HevbBHRTTIZolzm-z0Ig9YoHEp4rKYtIc5FG5N_z0_U0YYQJgLsHPDmBBdq3MG/s1600/Neraca-Bentuk-Skontro-30102013.jpg

Harga Pokok Penjualan Usaha Dagang - Setelah sebelumnya saya membahas tentang basic mengenai Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold) atau yang biasa di singkat HPP atau COGS. Sekarang saya akan membahas mengenai Harga Pokok Penjualan untuk Perusahaan Dagang. kali ini bahasan akan mengenai alur COGS, jurnalnya, perhitungan & pula pelaporan HPP-nya.
Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang
Pada postingan sebelumnya, untuk perusahaan dagang, ntah itu berbentuk wholesaler ataupun retailer, penghitungan harga poko penjualan-nya lebih mudah, pula lebih sederhana dibanding perhitungan harga pokok penjualan pada perusahaan manufakture (industri), tetapi meskipun begitu, dalam urusan ekonomi dagang memiliki karakteristik yang khas:

Dalam perusahaan dagang tidak memakai mesin untuk produksi, maka dari itu tidak akan timbul penyusutan atas mesin. tapi mungkin akan ada beban penyusutan atas peralatan, contohnya peralatan packing.
Tidak ada Direct Labour Cost ( Tenaga Kerja Langsung), sekalipun ada tenaga kerja yang terlibet secara eksklusif membawa barang dagang menjadi barang siap jual, biayanya susah untuk di-alokasi-kan sebagai upah/biaya direct labour cost (tenaga kerja eksklusif). maka dari itu, upah misalnya ini umumnya dibebankan menjadi bagian biaya overhead yaitu ongkos packing
Cost dalam perusahaan memiliki daur yang lebih pendek
Untuk urusan ekonomi dagang yang menjual barang dagang yang nisbi sama dalam jenis barang, ukuran serta kualitas akan jadi dilema tersendiri. maka dari itu diperlukan penerapan metode tertentu untuk dapat menilai barang persediaan, hal ini tentu akan berpengaruh secara eksklusif terhadap pembebanan biaya persediaannya atau inventori cost'nya

Struktur dari Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang

COGS atau harga pokok penjualan perusahaan dagang terdiri atas 2 kelompok, Inventory (persediaan barang) & Overhead.
Persediaan Barang [inventory]

Inventory merupakan persediaan barang dagang yang didapat/diperoleh dari sisa persediaan barang pada periode yang lalu. Didalam akuntansi biasa kita sebut opening balance (saldo persediaan awal) ditambahkan dengan pembelian barang dagang pada periode berjalan, dikurangi saldo akhir (sisa persediaan). Nah, itulah Inventori Cost yang harus dibebankan menjadi Harga Pokok Penjualan
Apabila didesain strukturnya, akan nampak misalnya ini

A. Opening Balance.

B. Purchases

Purchasse
Freigth In
Discont
Return.

C. Sales.

D. Clossing Balance.

Overhead

Elemen Harga Pokok Penjualan [COGS] perusahaan dagang berikutnya ialah overhead. overhead merupakan cost yang memiliki pengaruh secara tidak eksklusif atas HPP. beberapa overhead berikut yang umumnya timbul dalam urusan ekonomi dagang:

Packing.
Warehousing
Frieght Out

Total akumulasi dari semua elemen biaya diatas artinya Harga Pokok Penjualan [COGS] dari urusan ekonomi dagang.
Siklus serta Alur Transaksi & Jurnal

Diatas telah disebutkan bahwa elemen pembentuk harga pokok penjualan urusan ekonomi dagang terdiri atas inventori & pula biaya overhead (overhad cost)
Alur serta daur dari transaksi Inventory Cost :

Tiap-tiap prosess akuntansi yang berkaitan dengan Neraca slalu diawali dari: Opening Balance (saldo awal), kemudian dilanjutkan Current Activitiies (traksaksi debet-transaksi kredit) yang pada ujungnya bermuara ke Neraca lagi berupa Closing Balance (saldo akhir).

Pun sama halnya dengan inventori yang pula merupakan bagian dari sebuah Neraca. maka alurnya pula berawal dari opening balance (saldo awal) inventory. selanjutnya jikalau ada aktivitas pembelian barang dagang, maka saldonya pula akan bertambah. dicatat dengan jurnal:

Debit | Persediaan (menambah persediaan di neraca)
Kredit | kas / utang dagang (mengurangi saldo kas di neraca)

Dan jikalau ada transaksi penjualan barang dagang, maka saldo persediaan akan berkurang. Nah ketika terjadi transaksi penjualan barang dagang inilah Inventoroy Cost kita akui, dengan menjurnal:
Debit | HPP (cogs) (menambah saldo HPP di lap. L/R)
Kredit | Persediaan (mengurangi persediaan di neraca)

Notes:
HPP atau COGS merupakan biaya yang akan menjadi salah satu faktor pengurang keuntungan, kita ketahui beserta keuntungan artinya elemen Neraca. persediaan yang berkurang pada aktiva diseimbang-kan oleh keuntungan pada pasiva yang pula berkurang sehingga laporan Neraca selalu dalam keadaan balance.
Dan karena ini artinya pula sebuah transaksi penjualan, maka di waktu yang sama penjualan harus diakui, dicatat dengan jurnal:

Debit | Kas / Piutang (Menambah Kas/Piutang di Neraca)
Kredit | Penjualan (Menambah Saldo Penjualan di Laporan Laba Rugi)

Notes:
Penjualan artinya pendapatan yang merupakan salah satu faktor yang menambahkan Laba. keuntungan merupakan elemen dari Neraca. kas atau piutang yang berkurang didalam aktiva akan diseimbang-kan oleh keuntungan pada sisi pasiva yang bertambah.

Apabila dapat digambarkan dalam suatu skema, maka transaksi COGS atau harga pokok penjualan memiliki alur misalnya ini:

harga pokok penjualan urusan ekonomi dagang

Ok, untuk sepertinya sudah terlalu panjang postingannya, next kita akan bahas tentang Perhitungan Harga Pokok Penjualan untuk Usaha Dagang, namun tidak kali ini, ini sudah terlalu panjang, supaya enak dibaca, saya akan tulis pada tulisan berikutnya :

Contoh Soal Harga Pokok Penjualan Usaha Dagang

0 Response to "Harga Pokok Penjualan pada Perusahaan Dagang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel