Penyusutan Metode Satuan Hasil Produksi

Penyusutan Metode Satuan Hasil Produksi

Image source: https://image.slidesharecdn.com/analisisbiayaalsin-ekonomitekniks12013-2014-140109010126-phpapp01/95/itp-uns-semester-3-analisis-biaya-alsin-ekonomi-teknik-31-638.jpg?cb=1389229336

Penyusutan Metode Satuan Hasl Produksi - Tulisan saya sebelumnya tentang penyusutan aset permanen & beberapa metode penyusutan lengkap beserta model soalnya, andai saja belum membaca, silahkan baca di:

Kini saya lanjutkan pergi bahasan & model penyusutan aset permanen metode yang lainnya.

Penyusutan Metode Satuan Hasil Produksi |Productive Output Method

Dalam penyusutan aktiva permanen beserta Metode Satuan Hasil Produksi, beban penyusutan ditetapkan didasarkan  jumlah output yang didapatkan oleh aset kepada periode yang berjalan.
Atau bahasa lain beban penyusutan dihitung beserta Satuan Hasil Produksi, sehingga beban penyusutan tiap periode akan berfluktuasi mengikuti jumlah produksi yang didapatkan.

Metode satuan akibat produksi mengalokasikan porto penyusutan berdasar atas proporsi pemakaian aset permanen yang sebenarnya.
Metode ini memakai output atau akibat produksi menjadi dasar acuan alokasi beban penyusutan buat setiap periode akuntansi.

Beban penyusutan dalam metode satuan akibat produksi diperlakukan menjadi beban variable sesuai dngan unit output yang didapatkan aset permanen tiap periode.
Kelemahannya sama beserta kelemahan kepada metode jam jasa. Metode ini masuk kategori depresiasi didasarkan  faktor penggunaan.

Metode ini memandang beban penyusutan sejalan beserta tingkat pemakaiannya, idealnya, metode satuan akibat produksi diterapkan kepada jenis aset permanen mesin produksi.
Berikut estimasi estimasi penyusutan metode akibat produksi dipergunakan:

Nilai aset permanen menurun karena penggunaan, bukan karena faktor waktu
Kerusakan serta ke-aus-an fisik aset adalah faktor vital, sedangkan tingkat Ke-usang-an bukan hal vital,
Biaya maintenance & perbaikan sifatnya proporsional terhadap penggunaan,
Tingkat efesiensi operasi sifatnya proporsional terhadap pemakaian aset, contohnya bahan bakar yang jumlahnya berfluktuasi.
Pendapatan sifatnya proporsional terhadap penggunaan aset permanen

Metode akibat produksi adalah metode penyusutan yang mengalokasikan beban penyusutan ke beberapa periode didasarkan  kepada satuan unit yang diperoleh dari penggunaan aset permanen.
Umur mini penggunaan aset permanen dinyatakan dalam satuan unit produksi, bukan didasarkan  tahun.

Tarif penyusutan /Unit = (harga perolehan - nilai sisa)/taksiran jml produksi

Penyusutan = produksi setahun x tarif penyusutan per unit

Contoh soal & jawaban penyusutan metode akibat produksi

PT Foraz kepada bulan januari 2014 membeli Sebuah mesin pabrik beserta harga perolehannya senilai Rp 125.000.000,00,- & diprediksi mempunyai masa manfaat hingga 5 tahun kedepan beserta nilai sisa/residu sebesar Rp 5.000.000,00,-
Diperkirakan mesin tadi bisa berproduksi & membuat jumlah unit menjadi berikut:

Tahun Ke-1 = 15.000 unit
Tahun Ke-dua = 13.500 unit
Tahun Ke-tiga = 12.000 unit
Tahun Ke-4 = 11.500 unit
Tahun Ke-5 = 8.000 unit

Pertama hitung taksiran jumlah produksi :
Tahun ke 1 = 15.000 unit
Tahun ke dua = 13.500 unit
Tahun ke tiga = 12.000 unit
Tahun ke 4 = 11.000 unit
Tahun ke 5 = 8.000 unit (+)
Total 60.000 unit

Tarif Penyusutan per unit = 125.000.000 - 5.000.000
60.000
= dua.000

Tarif penyusutan sudah kita ketahui, kita bisa susun tabel penyusutan pertahunnya:

penyusutan metode satuan akibat produksi

Saat pencatatan jurnalnya, sama saja beserta metode metode sebelumnya

Jurnal Penyusutan Tahun 2014 :
Debit | Depreciation Rp 30.000.000
Kredit | Accumulated Depreciation Rp 30.000.000

Untuk tahun berikutnya pula sama jurnalnya

Jurnal Penyusutan Tahun 2015 :
Debit | Depreciation Rp 27.000.000
Kredit | Accumulated Depreciation Rp 27.000.000

Untuk penjurnalan tahun tahun berikutnya sama saja, tinggal diteruskan.

Apabila ada yang nir terang, ataupun kekeliruan silahkan tinggalkan pesan dibawah.

0 Response to "Penyusutan Metode Satuan Hasil Produksi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel